Apa yang terbayang di benak kamu saat mendengar kata ‘Bengawan Solo Purba’? Fosil Dinosaurus, T-Rex? Fosil hewan laut, justru iya.
Yang jelas, Bengawan Solo Purba ini kini menjadi salah satu destinasi wisata baru di kawasan Wonogiri. Keunikannya dari sisi historis sebagai jejak geologi yang amat bernilai, membuat UNESCO menobatkan bagian dari jajaran perbukitan karst ini masuk sebagai Kawasan Geopark Gunung Sewu.
Yang kita tahu selama ini Bengawan Solo merupakan sungai yang membentang di kota Solo, sekaligus terpanjang di pulau Jawa. Sungai yang melegenda dengan lagu maestro keroncong Gesang berjudul Bengawan Solo. Hulu sungai Bengawan Solo di Wonogiri dan muaranya ke Gresik Surabaya, jutaan tahun lalu justru bermuara ke pantai Selatan melewati Kabupaten Gunung Kidul.
Dulunya, terdapat aktivitas tektonik lempeng Australia menghujam ke bawah Pulau Jawa. Dasar perairan laut dangkal yang mengandung koral dan terumbu karang menjadi timbul ke permukaan, termasuk hulu sungai Bengawan Solo di Wonogiri ini menjadi terangkat naik menyebabkan aliran sungai berbalik arah dan kini kering.
Alur sungai sepanjang 30 km yang berupa lembah Giritontro yang sangat terjal berkelok-kelok memanjang dari Gunung Payung di sebelah barat Giriwoyo ke arah selatan berakhir di Teluk Pantai Sadeng Gunungkidul. Pantai Sadeng di Gunungkidul ini terkenal sebagai pelabuhan nelayan terbesar se-Gunungkidul.
Tak heran jika bukit kapur atau karst yang membentang mempercantik kawasan sekitar Bengawan Solo Purba. Mulanya, menurut penelitian, bukit kapur tersebut merupakan karang yang berada di bawah permukaan laut. Di sini, banyak pula ditemukan gua yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba. Karena di beberapa gua ditemukan artefak berupa sisa makanan manusia purba.
Sungai ini melintasi sejumlah daerah di Wonogiri hingga Gunungkidul, yakni Kecamatan Pracimantoro hingga Kecamatan Rongkop Gunungkidul. Cekungan yang rendah di tengah bukit-bukit menjulang. Wisatawan dapat melihat kenyataan saat ini dan membayangkan kondisi masa lalunya, seperti menyaksikan proses evolusi. Sangat eksotis!
Bersepeda menyusuri Bengawan Solo Purba kamu dapat menjelajahi alam dan menikmati suguhan view menakjubkan sebagai proses evolusi alam. Kini, Bengawan Solo Purba menjadi ladang bercocok tanam yang produktif bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan cycling di Bengawan Solo Purba akan memberikan pengalaman wisatamu menjelajahi kawasan perbukitan dengan panorama yang menyejukkan mata. Melihat jejak geologis berupa bekas aliran sungai dengan cekungan-cekungan rendah di tengah bukit menjulang makin membuat perjalananmu menyenangkan. Terlebih lagi, perjalananmu dapat kamu akhiri dengan bersantai menikmati keindahan pantai Sadeng.
Rencananya lokasi akan dijadikan kawasan kebun buah lho. Jadi, Berminat gowes menyusuri Bengawan Solo Purba?
Ayo ke Solo!