Pura Pamacekan Karanganyar: Destinasi Wisata Religi Umat Hindu di Timur Solo

0
2962

Jika Wanderers berlibur ke Karanganyar, Kebun Teh Kemuning, Candi Cetho, dan Candi Sukuh tak ada salahnya mampir ke satu destinasi ini. Pura Pamacekan. Pura yang berlokasi di Dusun Pasekan, Desa Keprabon, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ini menawarkan sensasi pulau Dewata.

Fyi, Wanderers, nama lengkap Pura Pamacekan ini cukup panjang yaitu Pura Petilasan Kiyayi I Gusti Ageng Pemacekan, Purusa Pradana dan Parhyangan Hyang Sapta Pandita.

Meskipun rumah ibadah umat Hindu ini tidak dibuka untuk umum, namun di beberapa waktu tertentu seperti 7 September 2017 lalu diadakan Upacara Piodalan. Upacara ini dilaksanakan pada purnama ketiga setiap setahun sekali. Setiap 7 bulan saat bulan purnama sadi atau bertepatan dengan pangetan weton Ki Ageng Pasek, digelar upacara Piodalan.

Selain menjadi destinasi wisata, bangunan dominasi warna kuning dan merah ini juga punya banyak cerita sejarah. Pada awalnya bangunan ini memang merupakan tempat peribadatan umat Hindu yang berupa punden atau candi atau pura. Pura Pamacekan pernah di bangun menjadi lebih megah dan mewah pada masa Sri Susuhunan Pakoe Boewono XII.  Bila merunut silsilah vertikal raja-raja yang yang terpampang di dinding bangunan Pura Pemacekan itu.

Keterlibatan raja dari Keraton Surakarta dalam pembangunan kembali Pura Pamacekan (Pura Pasek) dikarenakan faktor silsilah dari masa kerajaan Singosari, ketika pemerintahan Ken Arok hingga raja Surakarta yang sekarang adalah masih memiliki ikatan darah persaudaraan dengan Ki Ageng Pasek atau di kenal dengan nama Pangeran Arya Kusuma.

Pangeran Arya Kusuma merupakan salah seorang menantu Pangeran Brawijaya V (raja terakhir dari kerajaan Majapahit), yang patilasannya terdapat di dalam bangunan Pura Pasek ini.

Ki Ageng Pasek yang dikenal sebagai Arya Kusuma juga adalah seorang senopati kerajaan yang memiliki keahlian khusus, penunggang kuda saat berperang. Hingga meninggalnya dan dimakamkan di desa Pasek, Kecamatan Karangpandan, kabupaten Karanganyar, dimana Pura Pamacekan (Pura Pasek) didirikan.

Upacara Piodalan ini tidak hanya dirayakan oleh para pengempon Pura umat Hindu di Karanganyar atau Solo Raya, yang khususnya bermarga Pasek.  Ratusan warga Hindu Bali dari marga Pasek juga turut hadir dalam upacara ini.

Tirta Yatra persembahyangan bersama yang biasanya dilakukan ke Pura Dasar Gelgel Klungkung yang diyakini sebagai induknya Pura Pasek di Bali. Tirta Yatra persembahyangan bersama pun dilaksanakan ke Pura Patilesan (peristirahatan) Ki Ageng Pemacekan. Kedatangan Umat Hindu dari Bali ke Jawa, berkaitan dengan sujud bakti terhadap leluhur umat hindu bali yang berasal dari tanah Jawa. Masyarakat Bali meyakini Pura Pamacekan sebagai induknya pura-pura Pasek yang ada di Bali.

Nah, Wanderers bisa menikmati atmosfer Bali dengan nuansa yang kental dengan religiusitas Hindu tanpa jauh-jauh ke Bali. Pura Pasek atau Pura Pamacekan di Karanganyar juga bisa jadi spot destinasi kunjungan wisatamu. Tetap jaga kesopanan dan kesantunan untuk mengunjungi rumah ibadah ya, Wanderers!

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here