Home Blog Page 2

Event di Solo: Panggung Megah SIPA 2017 Layaknya Kapal Kebanggaan Indonesia KRI Dewa Ruci

0

Wanderers, ada yang ketinggalan nonton SIPA 2017? Keren lho SIPA 2017 tahun ini usung tema “Bahari Kencana Maestro Karya”. Solo International Performing Art 2017 rutin diadakan di kota Solo.

Venue-nya di Benteng Vastenberg Solo tanggal 7-9 September 2017 lalu. Ramai yang nonton, panggungnya megah, lighting-nya keren. Ada yang asyik banget Wanderers, salah satunya penampilan Riau Rhtym Cambers.

Panggung megahnya berberbentuk kapal layar kebanggan Indonesia KRI Dewa Ruci. Demi mengusung semangat bahari, panggung SIPA di-setting asyik. Memanjakan mata penonton yang hadir antusias.

Penampilan SIPA 2017 tidak hanya dari Indonesia saja. Performer dari Australia, Malaysia, Chile, Filiphina, Vietnam, dan Singapore.

Kalau sudah terlanjur kemarin ketinggalan nggak bisa lihat, bisa simak cuplikan video dari Wonderful Solo tentang SIPA 2017 lalu di sini.

Jangan ketinggalan agenda Solo lagi ya Wanderers. Jadi, tetap simak ulasan video dan artikel dari Wonderful Solo.

Ayo ke Solo!

Kedai Ibu, Solusi Ngemil Asyikmu: Dari Roti Bakar, Mie sampai Susu Segar

0

Pengen nongkrong tapi juga sambil nyemil? Cus ke Kedai Ibu, Wanderers! Dari roti bakar aneka toping plus ditemenin sama susu segar. Kalau belum kenyang juga, ada Indomie juga di Kedai Ibu.

Bisa nggarap tugas, sambil wifi-an. Tanpa harus malu nanya ke kasir atau waitress-nya, “Password wi-fi nya apa ya, Kak?” Haha. Koneksi mak wuus, ngemil enak, tur murah meriah. Enak to?

Lokasinya di Jalan Hasanudin No 57 (belakang Hotel Agas). Dari palang rel kereta api Manahan, kamu ke arah Timur di deretan Hotel Agas.  Sedangkan, Kedai Ibu 2 berada di Jalan Hasanuddin No 101, tepatnya di samping Bank BRI Banjarsari. Buka dari pukul 10.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Tempatnya nyaman, penerangan yang cukup buat sesi curhat atau diskusi sama temen dan sahabatmu. Ada area indoor juga outdoor-nya. 

Nongkrongmu makin asik tanpa harus khawatir soal harga menu di Kedai Ibu. Harganya mulai Rp5.000,- sampai Rp20.000,-. Jelas aja harga yang ramah buat kantong pelajar dan mahasiswa. Kebanyakan pengunjung memang didominasi anak muda, Wanderers! Mungkin pilihan menu dan lokasinya lebih pas dan cucok buat nongkrong plus ngemil bareng temen-temenmu aja nih.

Di salah satu sudut Kedai Ibu ada space area permainan. Uno Card ada, Uno Stack juga ada. Ngemil pun nggak bosen sambil main susun balok Uno.

Masih belum kenyang kalau ngemil? Tenang, ada menu paket nasi dan minum. Murah juga lho, Wanderers!

Masih bingung mau cari tempat makan asyik di Solo? Udah, ke Kedai Ibu aja. Enak, kenyang, sehat, murah, bergizi!

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

Pura Pamacekan Karanganyar: Destinasi Wisata Religi Umat Hindu di Timur Solo

0

Jika Wanderers berlibur ke Karanganyar, Kebun Teh Kemuning, Candi Cetho, dan Candi Sukuh tak ada salahnya mampir ke satu destinasi ini. Pura Pamacekan. Pura yang berlokasi di Dusun Pasekan, Desa Keprabon, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ini menawarkan sensasi pulau Dewata.

Fyi, Wanderers, nama lengkap Pura Pamacekan ini cukup panjang yaitu Pura Petilasan Kiyayi I Gusti Ageng Pemacekan, Purusa Pradana dan Parhyangan Hyang Sapta Pandita.

Meskipun rumah ibadah umat Hindu ini tidak dibuka untuk umum, namun di beberapa waktu tertentu seperti 7 September 2017 lalu diadakan Upacara Piodalan. Upacara ini dilaksanakan pada purnama ketiga setiap setahun sekali. Setiap 7 bulan saat bulan purnama sadi atau bertepatan dengan pangetan weton Ki Ageng Pasek, digelar upacara Piodalan.

Selain menjadi destinasi wisata, bangunan dominasi warna kuning dan merah ini juga punya banyak cerita sejarah. Pada awalnya bangunan ini memang merupakan tempat peribadatan umat Hindu yang berupa punden atau candi atau pura. Pura Pamacekan pernah di bangun menjadi lebih megah dan mewah pada masa Sri Susuhunan Pakoe Boewono XII.  Bila merunut silsilah vertikal raja-raja yang yang terpampang di dinding bangunan Pura Pemacekan itu.

Keterlibatan raja dari Keraton Surakarta dalam pembangunan kembali Pura Pamacekan (Pura Pasek) dikarenakan faktor silsilah dari masa kerajaan Singosari, ketika pemerintahan Ken Arok hingga raja Surakarta yang sekarang adalah masih memiliki ikatan darah persaudaraan dengan Ki Ageng Pasek atau di kenal dengan nama Pangeran Arya Kusuma.

Pangeran Arya Kusuma merupakan salah seorang menantu Pangeran Brawijaya V (raja terakhir dari kerajaan Majapahit), yang patilasannya terdapat di dalam bangunan Pura Pasek ini.

Ki Ageng Pasek yang dikenal sebagai Arya Kusuma juga adalah seorang senopati kerajaan yang memiliki keahlian khusus, penunggang kuda saat berperang. Hingga meninggalnya dan dimakamkan di desa Pasek, Kecamatan Karangpandan, kabupaten Karanganyar, dimana Pura Pamacekan (Pura Pasek) didirikan.

Upacara Piodalan ini tidak hanya dirayakan oleh para pengempon Pura umat Hindu di Karanganyar atau Solo Raya, yang khususnya bermarga Pasek.  Ratusan warga Hindu Bali dari marga Pasek juga turut hadir dalam upacara ini.

Tirta Yatra persembahyangan bersama yang biasanya dilakukan ke Pura Dasar Gelgel Klungkung yang diyakini sebagai induknya Pura Pasek di Bali. Tirta Yatra persembahyangan bersama pun dilaksanakan ke Pura Patilesan (peristirahatan) Ki Ageng Pemacekan. Kedatangan Umat Hindu dari Bali ke Jawa, berkaitan dengan sujud bakti terhadap leluhur umat hindu bali yang berasal dari tanah Jawa. Masyarakat Bali meyakini Pura Pamacekan sebagai induknya pura-pura Pasek yang ada di Bali.

Nah, Wanderers bisa menikmati atmosfer Bali dengan nuansa yang kental dengan religiusitas Hindu tanpa jauh-jauh ke Bali. Pura Pasek atau Pura Pamacekan di Karanganyar juga bisa jadi spot destinasi kunjungan wisatamu. Tetap jaga kesopanan dan kesantunan untuk mengunjungi rumah ibadah ya, Wanderers!

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

 

 

Warunk Gacoan: Nongkrong Asyik di Solo, Nikmati Mie Setan dan Susu Segar

0

Yang ngaku anak muda dan anak gahul Solo, pasti sudah pernah nongkrong di Warunk Gacoan. Dari namanya aja sudah pakai bahasa Slang alias bahasa gaul plesetan dari kata Warung.

Aneka susu segar dengan varian rasa Strawberry, Green Tea, Vanilla, Taro, Bubble Gum, Red Velvet, Choco Creamy bisa kamu dapetin cuma dengan harga Rp 9.000,-, Wanderers!

Nggak cuma susu segar aneka rasa, kudapan dan cemilan bisa jadi pilihanmu nemenin nongkrong asyik di Warunk Gacoan.

Lokasi Warunk Gacoan ini di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo No.29, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141. Gampangnya, cari lokasi Warunk Gacoan di belakang Solo Paragon Mall (tepat di ujung perempatan menuju parkir apartemen Paragon). Bahkan beberapa driver online siap menjadi superhero pemadam kelaparanmu saat di rumah atau di kos sendirian.

Tapi, tetep aja lebih asyik buat datang langsung dan pesan mie setan andalan Warunk Gacoan. Dijamin pedesnya bikin ketagihan, beda sama mie yang kamu bikin sendiri di rumah. Penasaran? Datang dan buktikan sendiri deh, Wanderers!

Cozy place dan bakal bikin quality time bareng temen, pacar, atau keluargamu makin betah berlama-lama di Warunk Gacoan. Jam bukanya mulai 10.30 hingga jam 22.30.

Aneka menu yang terpampang nyata di papan Warunk Gacoan. Pilih sesukamu, dan harganya pun ramah di kantong kan?

Jadi, kamu masih bingung mau cari tempat asyik buat nongkrong asyik di Solo? Ke Warunk Gacoan aja, kuy!

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

 

Syahdu plus Antik! Menginap di Roemahkoe, Hotel ala Rumah Saudagar Batik Tempoe Doeloe

0

Menginap di hotel berbintang dengan konsep modern hotel kekinian di Solo. Ah, sudah biasa! Mau coba menginap di rumah Saudagar Batik Tempo Dulu? Roemahkoe Heritage Hotel di area Kampung Batik Laweyan wajib masuk daftar tempat menginapmu, Wanderers!

Nuansanya asyik. Arsitektur gaya Jawa yang mewah, interior yang khas perabot antik, namun tak lepas dari nilai tradisional. Seakan membawa kita pada lorong waktu di era kolonial. Pasalnya, Roemahkoe Heritage Hotel dahulu merupakan hunian milik saudagar batik terkaya di Laweyan bernama Hj. Pusposumarto di tahun 1938. Kepemilikan beralih pada Nina Akbar Tanjung, di tahun 2003 yang menjadikan konsep hunian pribadi menjadi hotel. Roemahkoe dijadikan hotel dengan konsep yang tak mengubah konsep bentuk rumah aslinya (heritage hotel).

Menikmati hunian yang antik dengan suasana tenang dan rindang, membuat betah berlama-lama di Roemahkoe. Suara gemericik air dari teras yang berada di setiap kamar, di balik jendela kuno, makin membuat suasana kamar yang syahdu untuk ditempati. Cocok untuk Wanderers yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota, tanpa harus jauh-jauh menempuh perjalanan ke pedesaan. Seperti tinggal di rumah sendiri. Oiya, recommended place for honeymoon too, Wanderers.

Selain hotel dan restoran, ada juga show room batik dan pernak-pernik yang dapat kamu beli di sini. Bahkan, ada salah satu pintu di belakang hotel, yang tembus menuju ke Kampung Batik Laweyan, dimana banyak rumah produksi dan show room batik bersejarah. Menarik!

Tidak hanya menawarkan tempat bermalam bernuansa tempo dulu. Roemahkoe Heritage Hotel juga terdapat restoran dengan menu tradisional yang dikemas modern. Nasi Jemblong misalnya, menu para bangsawan masa lalu ini jadi menu sajian di Roemahkoe.

Interior klasik, perabot-perabot antik, lukisan, foto-foto lawas dan beberapa hiasan lainnya tertata rapi dan artistik jelas memberi atmosfer kemewahan di masa lalu.

12 deluxe rooms dan 2 royal rooms, dikelilingi teras bisa jadi pilihan Wanderers yang ingin menikmati bermalam di hotel dengan konsep nan syahdu dan antik. Harga kamar mulai dari Rp 480.000,- hingga Rp700.000,-.

Fasilitas lain seperti persewaan sepeda, layanan laundrycoffee shop, restoran, fasilitas pertemuan, layanan kamar, area merokok dan tempat parkir mobil pun tersedia. Air minum dalam kemasan botol gratis, AC dan kipas angin, pengering rambut, dan kamar bebas asap rokok pun ada. Aneka fasilitas rekreasi tersedia di Roemahkoe Heritage Hotel  termasuk pijat dan spa. Cek www.roemahkoe.com for detail, Wanderers!

Jika tak ingin bermalam, bisa pula naik becak atau berkeliling Solo menuju Roemahkoe Heritage Hotel untuk mencicipi menu hidangan spesial kuliner khas Solo di Jalan Perintis Kemerdekaan, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57147, Indonesia.

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

Kuliner di Solo: Bosan Ngopi? Nikmati Aneka Varian Rasa Susu di Mom Milk Manahan

0

Biasanya nongkrong sambil ngopi? Di Mom Milk Manahan beda, Wanderers. Bisa nikmati susu aneka rasa sembari nongkrong asyik di cozy place.

Selain sehat, susu rasa yang itu-itu aja, bukan jadi masalah lagi. Mom Milk sedia aneka rasa susu dari Hazelnut, Green Tea, Strawberry, Cookies, dan Vanilla Regal. Belum lagi varian rasa susu aneka buah. Ada Jackfruit, Durian, Blueberry, Banana, Markisa dan Orange. Slllrrupp, kebayang enaknya ya, Wanderers?

Vanilla, Coffe, Mocca, Oat, Caramel Latte, Chocolate, Taro Cookies, Ovaltine, Milo, Bubblegum, Taro, Horlick. Nah, banyak kan? Ada ukuran gelas regular juga jumbo, dari Rp9.000—15.000,-.

Nggak hanya susu, di Mom Milk Manahan sedia aneka menu makanan yang siap bikin betah Wanderers nongkrong, ngobrol lama-lama bareng pacar, temen, sahabat, atau keluarga. Nggarap dan nyelesaiin tugas sekolah atau kampus juga bisa, karena di Mom Milk Manahan free wi-fi, Wanderers.

Buka setiap hari pukul 08.00—23.00 WIB, Mom Milk Manahan juga ada menu Chicken Steak (18k), Mom’s Meal (27k). Mom’s Milky Bread (28k), Mom’s Doughnut (21k), Fried Banana Roll (18k), Chicken Wings (16-36k), Mom’s Plater (25k), Fried Sausage Roll (18k), Omelette (25k), Potato Wedges/ French Fries (28k/19k), Grilled Sausage (38k), dan Mom’s Meal (38k). Masih banyak menu lain yang asik buat di-icip-in.

Selain di Manahan, MomMilk juga banyak cabangnya. Ada 8 cabang ternyata, Wanderers.

  • Mom Milk 1 Menco, Jalan Menco Raya No. 36 E Gonilan, Pabelan, Kartosuro, (Area Kampus UMS)
  • Mom Milk 2 Manahan, Jalan Adi Sucipto No. 4 Manahan, Solo
  • Mom Milk 3 Benton, Jalan Boulevard Raya, Palem Raya 38 Lippo Karawaci, Benton Junction Unit 35
  • Mom Milk Semarang, Jalan Muria No. 10 Candi Gajah Mungkur, Semarang
  • Mom Milk The Park Mall Solo Lt.2 Area Foodpark
  • Mom Milk Jebres, Ada juga di Bekasi dan Malang. Kepoin aja di https://www.mommilk.co

Penasaran nongkrong sehat, minum susu, sambil nyemil di Mom Milk Manahan, Solo?

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

Resto Paviliun Ibu: Kuliner di Solo dari Menu Bistik sampai Stoop Macaroni

0

Quality time sambil makan masakan yang seger-seger? Bingung pilih menu apa, ke Resto Paviliun Iboe aja, Wanderers!

Di Paviliun Iboe sedia aneka menu tradisional juga modern. Bistik Iga, Bistik Lidah, Bistik Daging. Yang nggak doyan daging, ada Bistik Ayam juga Bistik Galantin. Seger, kan?

Dimana to tempatnya? Itu lho, kalau lagi jalan-jalan ke Museum Keris Solo, di area Stadion Sriwedari. Nah, deket dari situ ada Resto Paviliun Iboe. Tepatnya di Jalan Bhayangkara No.18, Penumping, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141.

Snack-nya di Resto Paviliun Iboe juga ada macem-macem. Kentang Goreng, Pisang Goreng, Tempe Goreng, Tahu Goreng, Kroket, Jamur Crispy, dan Onion Ring. Menu minumnya pun dari minuman tradisional sampai modern coffe ada. Americano Coffe, Coffe Latte, Vanilla Latte, Strawberry Latte, Caramel Coffe, Capucino, Moccacino sampai minuman kesukaan bapak, ibu, pakdhe atau budhe juga ada. Jahe, Jahe Teh, Jahe Jeruk, Jahe Coklat, Jahe Susu, Jahe Kopi, Jahe Tape, Tape Coklat, Tape Susu, Secang, dan Beras Kencur.

Don’t worry kalau mau ajak rombongan keluarga makan kumpul rame-rame di sini. Kira-kira mahal nggak? Santai, harga minumannya mulai dari Rp3.000—7.500,-. Soal harga, masih tetep andalan kuliner Solo, murah. Bistiknya kisaran Rp 16.000—28.000,- sudah bisa makan enak.

Minuman segernya juga ada soda yang warna warni eye catching sebelum dinikmati. Tenang, cuma Rp8.000—10.000an sudah bisa nikmatin aneka minuman seperti Spash n Punch Retro Blue, Bhayangkara Paradise, Hokky Punch, Buble Gum, Fruit n Punch, Orange Squash, Strawberry Squash, Lime Squash.

Tempatnya nyaman, dekat dari pusat kota. Buka dari pukul 10.00—22.00 WIB. Menu lainnya ada Ca kangkung, Ca Sawi, Ca Tauge Teri, Ayam lada Hitam, Ayam Asam Manis, Ayam Mentega, Rice Bowl, juga Omelet bumbu. Belum cukup sampai situ menunya, Wanderers. Masih ada lagi lho, lengkap ya?

Ada lagi ini, yang juga istimewa. Stoop macaroni. Makanan khas Solo ini terpengaruh dari cita rasa colonial. Berkuah, gurih, dan lezat rasanya. Di Paviliun Iboe kamu bisa icip Stoop macaroni pavilion, sup crème jagung, sup galantin, gado-gado, dan juga rawon. Manteb to?

Penasaran rasanya menu khas Resto Paviliun Iboe? Masukin menu bistik atau stoop macaroni-nya ke daftar wisata kulinermu di Solo ya, Wanderers.

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

 

Indonesia Creative Cities Conference 2017: Ajang Berkumpulnya Insan Industri Kreatif

0

Sukses dihelat perdana di Solo, Konferensi Kota Kreatif Indonesia kembali digelar di Makassar 6 hingga 10 September 2017 mendatang.

Makassar didaulat menjadi tuan rumah ICCC 3 (Indonesia Creative Cities Conference) yang ketiga setelah di ICCC 1 di kota Solo tahun 2015, dan ICCC di kota Malang tahun 2016. Acara ini bersamaan dengan Makassar International Eight Festival & Forum 2017.

Jejaring Kota Kreatif Indonesia atau Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2017 adalah ajang berkumpulnya para insan industri kreatif baik pelaku, komunitas kreatif, akademisi, maupun pemerintahan kota kreatif di Indonesia.

Kegiatan ini didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif, Kementrian Koordinator Perekonomian dan Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. ICCC 2017 digelar untuk memicu penyelenggaraan kota kreatif di Indonesia. Setiap kota atau kabupaten diharapkan dapat menghadirkan karya dan produk unggulan mempersiapkan diri dalam program Masyarakat Ekonomi ASEAN, terlebih untuk global.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama industri kreatif dengan memastikan peran kota dan kabupaten di Indonesia sebagai pusat keunggulan dan kebutuhan untuk saling mendukung antar kota-kota di Indonesia.

Acara yang rencananya akan digelar di Hotel Gammara Makassar, berlangsung lima hari. Beragam acara seperti Pembahasan dalam konferensi bertajuk Kolaborasi Komunitas Kreatif, Kajian Akademis Kota Kreatif, Strategi Implementasi Pengembangan Kota Kreatif, dan berbagai acara lainnya.

Pertunjukan yang dipersiapkan Main Stage Pantai Losari, Makassar Stage, Theatrical Performance : Horsemen, Anggaru, & Pamanca dances. Selain itu, di hari-berikutnya terdapat Carnival, Fashion Show, Fiction Writer and International Performance, serta aneka Workshop Kreatif.

Penasaran seperti apa acaranya, Wanderers? 6-10 September 2017 di Hotel Gammara Makassar selengkapnya kunjungi laman ICCN 3 2017 ya! Ikut dan bergabunglah untuk mewujudkan Kota Kreatif yang bersinergi menuju Ekonomi Kreatif Indonesia.

 

Gunungan Grebeg Besar, Perlambang Syukur Kraton Surakarta Hadiningrat di Idul Adha

0

Genderang musik khas Prajurit Bergodo Kraton mulai terdengar dari balik Kori Kamandungan. Ini jadi pertanda bahwa barisan pembawa Gunungan Grebeg Besar mulai berjalan, Wanderers. Grebeg Besar itu apa sih?

Grebeg Besar merupakan acara peringatan Hari Raya Idul Adha oleh Keraton Surakarta Hadiningrat. Acara tahunan tiap tanggal 10 Dzulhijah, atau 10 Besar dalam penanggalan Jawa ini berlangsung siang sekitar pukul 10.30, 2 September 2017 siang tadi.

Grebeg (dalam bahasa Jawa gumrebeg: berarti suara riuh, ribut, dan keramaian yang berasal dari teriakan orang-orang) adalah upacara adat berupa sedekah yang dilakukan Kraton kepada masyarakat berupa gunungan.

Gunungan berbentuk mirip gunung berisi hasil bumi dan makanan yang dipikul oleh sekitar 20 prajurit abdi dalem berjalan tanpa menggunakan alas kaki menuju Masjid Agung Surakarta untuk diberi doa.

Ratusan abdi dalem, membawa dan mengiring gunungan untuk menuju Masjid Agung. Dari Kori Kamandungan, gunungan dibawa melalui Sitihinggil, melewati Pagelaran dan Alun-Alun Lor menuju ke Masjid Agung Surakarta.

Sesampai di Masjid Agung, warga tampak telah menanti kedatangan gunungan Grebeg Besar.  Gunungan lantas didoakan oleh Ulama Kraton lalu diperebutkan oleh masyarakat yang mengharap mendapatkan berkah dari isi gunungan tersebut. Bagi sebagian masyarakat, bagian dari gunungan dipercaya dapat menghindarkan dari bahaya dan bencana.

Acara berlangsung khidmat meski panas terik, Prajurit Lombok Abang dengan kostum warna hitam dan merah, barisan pembawa Gunungan Grebeg Besar dan abdi dalem tampak khidmat mengikuti jalannya Grebeg.

Gunungan yang berisi hasil bumi (sayur dan buah) dan jajanan (rengginang) ini merupakan simbol dari kemakmuran yang kemudian dibagikan kepada rakyat. Pada upacara grebeg ini, gunungan yang digunakan bernama Gunungan Jaler (pria), Gunungan Estri (perempuan), serta Gepak dan Pawuhan.

Gunungan Jaler menjadi sasaran rebutan warga yang telah menanti sedari pagi. Sementara Abdi Dalem yang lain berusaha mengamankan Gunungan Estri. Tak kalah meriah, Gunungan Estri kemudian dibawa kembali berjalan menuju ke Kori Kamendungan dan diperebutkan pula oleh warga.

Tampak tersenyum bahagia ketika beberapa warga dan abdi dalem berhasil mendapatkan bagian dari isi gunungan baik sayuran berupa kacang panjang, cabai merah atau wortel. Makanan lainnya yaitu rengginang (makanan cemilan kering khas Solo), onde-onde ceplus, biskuit dan nasi komplit.

Tau gak sih? Gunungan punya makna filosofi beragam lho, Wanderers. Di antaranya Gunungan Jaler (laki-laki) berisi sayuran dan hasil bumi bahan pangan yang mentah. Ini sebagai perlambang suami yang harus mencari nafkah untuk menghidupi. Sedangkan Gunungan Estri (wanita), digambarkan dengan makanan olahan, ini pun jadi perlambang bahwa perempuan harus bisa mengolah, apapun hasil kerja suaminya.

Fyi, Wanderers! Kraton Surakarta setiap tahun mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 kali, yaitu Grebeg Syawal pada saat hari raya Idul Fitri, Grebeg Besar pada saat hari raya Idul Adha, dan Grebeg Maulud atau sering disebut dengan Grebeg Sekaten pada peringatan Maulid Nabi Muhammad.

Jadi, kapan mau ke Solo?

Wonderful Solo, Ayo ke Solo!

Go, Mila Marlina!! Pelari Wanita Indonesia Inspiratif asal Solo, Jelang Ultra Trail de Mont-Blanc (UTMB) 2017 di Perancis

0

Masih ingat wanita tangguh dan inspiratif Mila Marlina asal Solo? Pelari Solo yang deretan prestasinya amat mengagumkan. Ibu rumah tangga yang menjelma atlet lari dan jadi idola IndoRunners, terlebih Solo Runners. Mila Marlina sedang bersiap melaksanakan pertandingan lari-ultra dengan jarak 170 km, ketinggian 2500 m, di Mont-Blanc, Perancis. Bukan main-main, pertandingan berskala international ini merupakan ajang kebanggaan para pelari di penjuru dunia.

Mila Marlina, pelari asal Solo-Indonesia yang inspiratif

Baca juga : Mila Marlina, Pelari Indonesia Lintas Alam asal Solo: Wonderful International Ultra Trail Runner-nya kota Solo

Berlari di medan gunung, dengan pelari-pelari terbaik dari seluruh dunia. Berbagi perjalanan dan petualangan yang mengagumkan, mengitari Mont-Blanc (World Summit of Trail Running). 8000 pelari dari 92 negara, melintasi Prancis, Italia, dan Swiss. Disaksikan ratusan ribu mata baik dari supporters online maupun offline dari UTMB TV. Diliput oleh 200 media dari seluruh dunia, dengan ribuan volunteers.

Peta jalur pertandingan Ultra Trail du Mont-Blanc 2017

Start di Chamonix, melintasi beragam pos, dengan tingkat kesulitan ketinggian, cuaca, dan jalur track yang ekstrim. Dengan aturan yang ketat, regulasi tingkat internasional, dan catatan waktu yang ditentukan. Selain fisik, mental menjadi kekuatan yang tak kalah utama bagi pelari di UTMB ini. Melintasi alam ekstrim, dengan berlari, berbagai hambatan tak terduga, dan jarak tempuh yang jauh.

Dokumentasi: George Surjopurnomo

Kini, hari yang dinanti telah tiba. Pasalnya, countdown beberapa jam sebelum race UTMB dimulai 28 Agustus hingga 3 September 2017. Pertandingan telah di depan mata. Ultra-Trail du Mont-Blanc 2017, perlombaan lari dengan berbagai kriteria jarak, melintasi alam, medan yang berliku, menembus berbagai kondisi cuaca di gunung. Mila Marlina, salah satu peserta dari Indonesia, mengikuti kriteria UTMB jarak 170km. Beberapa race lain telah usai digelar. Ada OCC, PTL, dan TDS. Race CCC dan UTMB jelang dilaksanakan jumat petang ini waktu setempat (Mont-Blanc).

BIB Mila Marlina UTMB 1854 Pelari asal Indonesia-Solo

Dihubungi tim Wonderful Solo (31/8), jelang race Mila Marlina dilanda nervous. Kemarin-kemarin, saya nervous sekali. Sebaik apapun persiapan kita, pasti ada hal-hal di luar kendali kita.” Kekhawatiran-kekhawatiran melanda pelari yang telah mempersiapkan diri untuk berlari sangat wajar muncul. Namun berbagai dukungan mengalir bagi wanita inspiratif asal Solo ini dari kawan, kerabat, dan komunitas lari di Indonesia. Bukan suatu hal yang menjadi masalah besar, namun menghadapi medan baik pagi, siang, malam. Kesulitan menghadapi cuaca dan medan yang ekstrim, tentu menjadi beban tersendiri.

Sekarang, saya serahkan semua kekhawatiran saya sama Yang Di Atas. Saya jalani saja apa yang harus dijalani. Hadapi apa yang harus dihadapi. Berusaha,…berjuang dan berdoa,” tulis Mila Marlina saat dihubungi Wonderful Solo.

Bagi Mila, mempersiapkan race ini cukup panjang. Sederet prestasinya, tak diragukan lagi. Semangat dan kegigihannya sangat menginspirasi banyak pelari lain. Hal inilah yang membuat Mila Marlina mampu mencapai ajang bergengsi ini. Untuk dapat mengikuti lomba lari lintas alam ini, Mila harus mengumpulkan poin demi poin dari pertandingan lari lain.

Mila Marlina dan sederet prestasinya. Credit by UTMB Live

Baca juga : Mila Marlina, Pelari Indonesia Lintas Alam asal Solo: Wonderful International Ultra Trail Runner-nya kota Solo

Bagi Wanderers, yang ingin mengikuti secara live streaming bisa mengunjungi laman resmi UTMB-Live. Di laman tersebut kita bisa turut merasakan dan menyaksikan langsung dari beberapa titik berlangsungnya UTMB.

Usia bukan menjadi halangan bagi Mila Marlina untuk berprestasi. Baginya, Tidak ada yang kita kalahkan, yang kita kalahkan hanya diri sendiri, tanpa harus bersaing”. Begitu pula dengan batas-batas yang kita ciptakan sendiri. Mila berpesan ‘Jangan dulu memberikan batasan-batasan akan apa yang mungkin dan tidak mungkin, bisa dan tidak bisa untuk dilakukan sebelum kita mencobanya.

Mila Marlina saat jelang UTMB di Perancis bersama pelari Indonesia lain dengan kriteria jarak yang berbeda (Credit by: George Surjopurnomo)

Tetap semangat, Mila! Go, Mila, Go!!! dan Selamat Berjuang, Mila Marlina!
Doa kami untuk kesuksesan dan kelancaran menghadapi race UTMB.

Penasaran kisah Mila Marlina lainnya? Tentu jadi sebuah pengalaman luar biasa di Ultra Trail du Mont-Blanc 2017. Tunggu kisah perjalanan dan petualangan seusai UTMB di artikel berikutnya ya, Wanderers!

(Tidak ada yang kita kalahkan, yang kita kalahkan hanya diri sendiri, tanpa harus bersaing) — Mila Marlina

Most popular